| 1 |
Tersedianya Rekomendasi Kebijakan Kerawanan Pangan |
1 |
Persentase Rekomendasi Pengendalian Kebijakan Kerawanan Pangan Wilayah |
100,00 |
Persen |
Persentase hasil penyusunan rekomendasi kebijakan pengendalian kerawanan pangan yang dihasilkan pusat, provinsi dan kabupaten/kota terhadap jumlah wilayah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
|
Persentase daerah rentan rawan pangan =
a x 100%
b
Keterangan:
a adalah jumlah hasil penyusunan rekomendasi kebijakan pengendalian kerawanan pangan yang dihasilkan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota; dan
b adalah jumlah wilayah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
|
Badan Pangan Nasional |
|
|
|
2 |
Persentase rekomendasi kebijakan pengendalian kerawanan pangan wilayah |
55,00 |
persen (%) |
Persentase hasil penyusunan rekomendasi kebijakan pengendalian kerawanan pangan yang dihasilkan pusat, provinsi dan kabupaten/kota terhadap jumlah wilayah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan. |
Persentase rekomendasi kebijakan pengendalian kerawanan pangan wilayah
= a / b X 100%
Keterangan: 1) a adalah jumlah hasil penyusunan rekomendasi kebijakan pengendalian kerawanan pangan yang dihasilkan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota; dan 2) b adalah jumlah wilayah (Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota). |
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota |
|
| 2 |
Termanfaatkanya Bantuan Pangan dalam Rangka Pengendalian Kerawanan Pangan |
3 |
Rasio Pemanfaatan Bantuan Pangan dalam Rangka Pengendalian Kerawanan Pangan. |
100,00 |
Persen |
Rasio penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang menerima dan memanfaatkan bantuan pangan terhadap total target penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan
|
Rasio pemanfaatan bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan =
a/b x 100 %
Keterangan:
- a adalah jumlah penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang menjadi responden dan memanfaatkan bantuan pangan
- b adalah total penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang menjadi responden
|
Badan Pangan Nasional |
|
|
|
4 |
Persentase penerima beras fortifikasi dalam program bantuan pangan |
0,50 |
Persen |
Persentase dari tonase bantuan beras terfortifikasi terhadap tonase bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang diberikan dalam bentuk beras
|
Persentase bantuan beras fortifikasi dalam program bantuan pangan =
a/b x100 %
Keterangan:
- a adalah tonase bantuan beras terfortifikasi; dan
- b adalah tonase bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang diberikan dalam bentuk beras.
|
Badan Pangan Nasional |
|
|
|
5 |
Rasio pemanfaatan bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan |
90,00 |
persen (%) |
Rasio penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang menerima dan memanfaatkan bantuan pangan terhadap total target penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan |
Rasio pemanfaatan bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan = ???? / ???? x 100%
Keterangan: 1) a adalah jumlah penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang menjadi responden dan memanfaatkan bantuan pangan 2) b adalah total penerima bantuan pangan dalam rangka pengendalian kerawanan pangan yang menjadi responden |
Hasil Analisis dan/atau Survei oleh Direktorat Pengendalian Kerawanan Pangan atau Unit Kerja Lainnya |
|
|
|
6 |
Persentase beras fortifikasi dalam program bantuan pangan |
20,00 |
persen (%) |
Persentase tonase bantuan beras terfortifikasi terhadap tonase bantuan pangan dalam bentuk beras untuk pengendalian kerawanan pangan |
Persentase bantuan beras fortifikasi dalam program bantuan pangan = = ???? / ???? x 100%
Keterangan: 1) a adalah tonase bantuan beras terfortifikasi; dan 2) b adalah tonase bantuan pangan dalam bentuk beras untuk pengendalian kerawanan pangan |
Hasil Analisis dan/atau Survei Direktorat Pengendalian Kerawanan Pangan atau Unit Kerja Lainnya |
|