| 1 |
Terpenuhinya ketersediaan pangan |
IK 1.1 - Skor PPH Ketersediaan
|
skor |
Maximize |
0,00 |
|
|
97,30 |
0,00 |
0,00 |
0,00% |
0,00% |
|
|
Penjelasan Target : |
Penjelasan Capaian/Progress : |
| 2 |
Terpenuhinya ketersediaan pangan |
IK 1.2 - Rasio penyediaan cadangan pangan dalam negeri terhadap target cadangan pangan
|
% |
Maximize |
0,00 |
|
|
25,00 |
0,00 |
0,00 |
0,00% |
0,00% |
|
|
Penjelasan Target : |
Penjelasan Capaian/Progress : |
| 3 |
Terpenuhinya ketersediaan pangan |
IKSP 1 - Skor Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan
|
skor |
Maximize |
0,00 |
|
|
97,30 |
0,00 |
0,00 |
75,00% |
75,00% |
13-Oct-2025 16:06 |
|
Penjelasan Target : |
Penjelasan Capaian/Progress : Realisasi Skor PPH Ketersediaan dapat diketahui hasilnya pada Triwulan IV Tahun 2025 (Desember). Hal ini disebabkan karena ketersediaan data yang dimiliki instansi terkait tidak tersedia setiap bulannya. Pada periode Triwulan III kegiatan yang dilakukan meliputi penyusunan Proyeksi Neraca Pangan bulan Juni-Agustus, pembahasan Pengembangan Aplikasi NBM Tahun 2025 dan pembahasan terkait Uji Coba Tabel Neraca Bahan Makanan (NBM) Tahun 2025, Rapat Koordinasi Finalisasi Panduan NBM dan Perbaikan Aplikasi Neraca Pangan. |
| 4 |
Terpenuhinya ketersediaan pangan |
IKSP 2 - Rasio penyediaan cadangan pangan dalam negeri terhadap target cadangan pangan
|
% |
Maximize |
0,00 |
|
|
25,00 |
0,00 |
0,00 |
99,92% |
99,92% |
13-Oct-2025 16:06 |
|
Penjelasan Target : |
Penjelasan Capaian/Progress : Berdasarkan dokumen perjanjian kerja (PK) tahun 2025 Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Sasaran Program 1 yaitu terpenuhinya ketersediaan pangan dan indikator kinerja utama berupa rasio penyediaan cadangan pangan dalam negeri terhadap target cadangan pangan dengan target 25%. Rasio penyediaan cadangan pangan dalam negeri diperhitungkan berdasarkan jumlah cadangan pangan beras dalam negeri yang dikelola baik oleh Perum BULOG selama Tahun 2025 dibandingkan dengan jumlah minimal cadangan beras pemerintah yang dikelola sejumlah 3.000.000 ton sesuai dengan Kepbadan Nomor 40 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nomor 591 Tahun 2024 tentang, Standar Mutu, dan Harga Pembelian Pemerintah dalam rangka Penyelenggaraan Pangan Pemerintah Tahun 2025. Secara total, sampai dengan bulan September 2025 cadangan pangan beras dalam negeri yang dikelola oleh pemerintah melalui Perum BULOG mencapai 2.997.629,00 ton per 30 September 2025, sehingga progres kinerja berdasarkan indikator rasio tersebut berdasarkan perhitungan diperoleh 99,92%. |
| 5 |
Terjaganya stabilitas harga pangan antar wilayah dan antar waktu |
IK 2.1 - Koefisien variasi (Coefficient of Variation) harga pangan komulatif komoditas pangan pokok antar waktu dan antar wilayah
|
% |
Stabilize |
0,00 |
|
|
20,00 |
0,00 |
0,00 |
0,00% |
0,00% |
|
|
Penjelasan Target : |
Penjelasan Capaian/Progress : |
| 6 |
Terjaganya stabilitas harga pangan antar wilayah dan antar waktu |
IKSP 3 - Koefisien variasi (Coefficient of Variation) harga pangan kumulatif komoditas pangan pokok antarwaktu dan antar wilayah
|
% |
Minimize |
0,00 |
|
|
20,00 |
0,00 |
0,00 |
75,00% |
75,00% |
13-Oct-2025 16:06 |
|
Penjelasan Target : |
Penjelasan Capaian/Progress : Berdasarkan dokumen perjanjian kerja (PK) tahun 2025 Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Sasaran Program 2 yaitu Terjaganya harga pangan antar wilayah antar waktu dan indikator kinerja utama berupa koefisien variasi (Coefficient of Variation) harga pangan komulatif komoditas pangan pokok antar waktu dan antar wilayah dengan target 20-25%. Indikator CV digunakan untuk menganalisis disparitas harga pangan di tingkat konsumen yang berdampak pada angka inflasi pangan. CV diukur secara akumulasi dari 13 komoditas pangan tingkat konsumen. Dari hasil perhitungan CV di TW III didapatkan nilai CV akumulasi dari 13 komoditas sebesar 19,78% atau 100% yang menunjukkan tercapainya target capaian indicator kinerja sasaran program, berdasarkan RPJMN nilai target dibawah rentang 20-25%. Jika dilakukan analisis per komoditas, dari 13 komoditas terdapat 11 komoditas (84,62%) yang sesuai dan 2 komoditas (15,38%) yang tidak sesuai dengan target capaian indikator kinerja sasaran program. |